Rumah Isolasi Mandiri Sehat

Oleh Indah Pujiyanti, S.T., M.Sc.

Dosen Prodi Arsitektur UNISA Yogyakarta

Sejak adanya pandemi covid -19, istilah self isolation (isolasi mandiri) mulai sering menjadi bahan perbincangan di kalangan masyarakat saat ini. Isolasi mandiri yang dimaksud merupakan suatu upaya preventif dengan berdiam diri di rumah/ membatasi pergerakan orang keluar dari tempat tinggalnya masing-masing. Upaya isolasi mandiri ini untuk menghambat penyebaran virus covid- 19 yang semakin bertambah setiap harinya. Tempat yang dijadikan area isolasi mandiri di lingkungan terdekat sekitar kita adalah rumah tinggal masing-masing. Lalu pertanyaanya apakah rumah yang kita tempati saat ini sudah cukup memadai untuk dijadikan sebagai area isolasi mandiri?. Rumah yang dijadikan area isolasi mandiri tidaklah harus rumah yang besar dan mewah. Rumah kecil dan  sederhanapun dapat dijadikan tempat isolasi mandiri dengan memperhatikan aspek sirkulasi penghawaan dan pencahayaan yang baik di dalam rumah. Menurut para ahli kedokteran, virus lebih menyukai tempat yang lembab, maka dari itu pentingnya kita mengatur sirkulasi udara dan cahaya yang masuk ke dalam rumah agar ruangan tidak lembab. Cara termudah saat ini untuk mengurangi kelembaban di dalam rumah adalah dengan memaksimalkan bukaan yang ada di rumah tinggal agar dapat dilewati udara dan cahaya secara lancar. Kurangi dahulu penggunaan air conditioner (AC) dan seringlah membuka jendela sebagai upaya penghawaan alaminya (passive cooling). Sistem passive cooling yang mudah diterapkan pada rumah tinggal adalah dengan menggunakan sistem ventilasi. Dalam sistem ventilasi, perletakan jendela menjadi faktor penting untuk mendapatkan sirkulasi udara yang efektif. Letak jendela yang efektif untuk penghawaan alami di dalam rumah adalah dengan sistem ventilasi menyilang (cross ventilation) yaitu dengan memberi bukaan didua sisi dinding yang saling berhadapan sehingga sirkulasi udara dari luar dapat dengan bebas keluar masuk ruangan secara optimal. Dengan adanya sirkulasi udara yang optimal maka ruangan menjadi tidak lembab dan pergantian udara di dalam ruangan menjadi lancar. Adanya pergantian udara yang stabil di dalam ruangan diharapkan dapat membuang udara kotor dan menggantikannya dengan udara bersih sehingga suplly oksigen di dalam rumah terpenuhi. Selain itu, sebagai upaya preventif  menciptakan rumah sehat untuk  isolasi mandiri, tetaplah menjaga kebersihan rumah tinggal dan memberikan disinfektan pada bagian-bagian rumah yang dirasa perlu.  Jadikan rumah sebagai area isolasi mandiri yang sehat sehingga dapat menunjang produktifitas seluruh anggota keluarga.