Hai sobat Arsi seluruh Indonesia! Salam Kreatif untuk kita semua.
Latar Belakang
Dalam rangka mewujudkan mahasiswa arsitektur yang unggul dan berkualitas, Program Studi Arsitektur UNISA bekerjasama dengan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Kabupaten Bantul. Kerjasama ini dilakukan atas dasar kurikulum yang diemban oleh mahasiswa semester 5. Yakni Mata Kuliah Studio Perancangan 5 (SUPER 5) serta kepekaan mahasiswa terhadap masyarakat lansia yang berada di desa Bangunjiwo, Bantul.
Mayoritas masyarakat Bangunjiwo bekerja sebagai petani dan buruh pabrik. Namun disana membutuhkan tempat yang layak bagi masyarakat lansia agar mereka bisa menunjang hidup yang lebih baik dan sehat. Kemudian desa tersebut terdapat lahan kosong milik masyarakat yang dihibahkan kepada pimpinan pusat Muhammadiyah sebagai tempat lansia.
Mahasiswa Super 5 bersama Lembaga Kesejahteraan Sosial Lanjut Usia (LKSLU) berupaya melakukan pengabdian masyarakat dengan memberikan rancangan desain arsitektur bangunan. Bangunan tersebut diharapkan bisa mendukung lingkungan sekitar khususnya masyarakat lansia agar bisa melakukan rutinitas yang menyehatkan jasmani dan rohani. Tentunya dengan melihat konteks lingkungan sekitar agar hasil rancangan desain tidak merugikan atau mengganggu masyarakat lainnya.
Proyek SUPER 5
Oleh dasar itulah terbentuknya kegiatan yang bernama Proyek SUPER 5 bertemakan “Perencanaan Arsitektur Fasilitas Kesehatan Lansia Muhammadiyah Yogyakarta”. Yang diharapkan bisa memberikan manfaat kepada masyarakat sekitar dengan adanya pembangunan namun tetap menjaga keseimbangan lingkungan yang ada.
Pada hari Selasa tanggal 26 Oktober 2021 kemarin, Proyek SUPER 5 sudah memasuki tahap survei lokasi. Lokasi proyek pengabdian ini yang berada di Gedongan, Bangunjiwo, Kec. Kasihan, Kab. Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Dalam kunjungan tersebut terdapat mahasiswa yang berjumlah 15 peserta. Kemudian didampingi oleh kedua dosen yakni Ibu Aprodita Emma Yetti, S.T., M.Sc, dan Ibu Indah Pujiyanti S.T., M.Sc. Serta dukungan studi dari pihak eksternal sebanyak 2 orang.
Survei Pertama
Pada survei pertama mahasiswa mengukur lokasi dengan berbagai perlengkapan ukur, kemudian mengamati konteks lingkungan sekitar. Selanjutnya mahasiswa mengumpulkan data berupa wawancara masyarakat sekitar. Hingga seluruh data yang dibutuhkan terkumpul dan bisa masuk ke tahap analisis.
Seluaruh tahap ini berjalan dengan lancar dan menyenangkan. Dari tahap ini mahasiswa menyimpulkan bahwa mereka akan mewujudkan sebuah rancangan bangunan. Bangunan tersebut berfungsi sebagai panti jompo atau wisma lansia sebagai wujud pengabdian masyarakat desa Bangunjiwo.