Halo Sobat Arsi! Salam kreatif untuk kita semua.
Sebagai mahasiswa Arsitektur, kamu tidak hanya belajar tentang sketsa, tetapi belajar bagaimana membuat sketsa itu lebih hidup dan memiliki makna. Salah satu Teknik yang dipelajari oleh Mahasiswa Arsitektur UNISA Yogyakarta pada Mata Kuliah Menggambar Arsitektur adalah Teknik mewarnai dengan Watercolor dan Teknik mewarnai dengan Marker.
Watercolor dan marker adalah dua media yang sering digunakan oleh Mahasiswa Arsitektur untuk memperkuat visual, menguatkan sketsa, sampai ilustrasi konseptual. Secara umum, watercolor lebih artistik dan memiliki gradasi warna halus serta efek transparan yang memberikan kesan lembut, sedangkan marker cenderung lebih praktis serta memiliki warna yang tajam dan warna yang solid.
Berikut adalah perbedaan Watercolor dan Marker:
1. Bahan dan Media
- Watercolor
- Cat berbasis air
- Memerlukan kuas dan kertas khusus cat air
- Mengatur tingkat transparansi dan intensitas dengan campuran air
- Marker
- Tinta berbasis alkohol, air, atau pigmen
- Langsung digunakan tanpa alat bantu, seperti kuas
- Tidak perlu dicampurkan dengan air
2. Hasil Visual
- Watercolor
- Memiliki efek transparan dan gradien lembut
- Marker
- Memiliki warna yang solid dan tegas
3. Fleksibilitas
- Watercolor
- Sulit dikoreksi jika cat sudah mengering, tetapi mudah dihapus dengan ditimpa air kembali jika belum mengering
- Marker
- Sulit dikoreksi karena tinta lebih cepat kering
4. Kegunaan
- Watercolor
- Banyak digunakan untuk menggambar lanskap, ilustrasi lembut, dan seni tradisional
- Marker
- Banyak digunakan untuk menggambar desain grafis, ilustrasi komik, sketsa cepat, dan sketsa arsitektural